Seorang Tokoh masyarakat setempat Mbah Samin, saat melihat bangunan Tanggul pesisir, merasa puas atas kinerja pemerintah dan rekanan dalam pembangunan penahan air laut pasang yang selama ini menggenangi pemakaman.
Pesawaran - CNN LAMPUNG – Harapan masyarakat Desa Sukarame Induk, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, akhirnya terwujud dengan dibangunnya tanggul pesisir atau bois yang selama ini dinantikan. Pembangunan tanggul sepanjang 185 meter ini menjadi solusi bagi permasalahan air pasang yang sering menggenangi lahan pemakaman dusun, sebuah lokasi penting dengan luas sekitar 1 hektar yang telah digunakan oleh masyarakat selama puluhan tahun.
Mbah Samin (60), seorang tokoh masyarakat yang juga pengurus masjid sekaligus pengurus tanah wakaf pemakaman, saat diwawancarai awak media pada minggu (21/12/2024) mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah setempat serta pihak rekanan yang telah merealisasikan pembangunan ini.
“Kami sangat bersyukur. Selama ini kami khawatir karena sering terjadi genangan air pasang yang merusak area pemakaman. Dengan adanya tanggul ini, kami merasa lega. Pembangunannya juga berjalan lancar, kualitasnya sangat baik, dan tanpa kendala apa pun,” ujar Mbah Samin.
Pembangunan tanggul ini didanai oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung dengan nilai anggaran Rp3,7 miliar. Proyek yang dikerjakan dalam waktu 90 hari ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat karena tidak hanya memenuhi kebutuhan mereka, tetapi juga dikelola secara profesional.
Lahan pemakaman dusun yang terletak di RT 2 RW 1 Desa Sukarame Induk ini memiliki peran penting sebagai tempat peristirahatan terakhir masyarakat setempat. Meski telah digunakan selama puluhan tahun, pemakaman tersebut masih aktif hingga saat ini. Namun, genangan air pasang yang sering terjadi membuat kondisi lahan rawan kerusakan, sehingga keberadaan tanggul ini menjadi solusi konkret yang diharapkan dapat bertahan lama.
Selain mengapresiasi pembangunan ini, masyarakat Dusun Sukarame Induk juga berkomitmen untuk menjaga dan merawat infrastruktur yang telah dibangun. Mereka menyadari bahwa tanggul ini adalah aset penting yang harus dipelihara untuk melindungi tanah wakaf dan pemakaman dari ancaman kerusakan akibat air pasang.
“Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kami sebagai masyarakat. Kami siap untuk merawat tanggul ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi berikutnya,” tegas Mbah Samin.
Masyarakat berharap keberlanjutan pembangunan infrastruktur serupa dapat terus dilakukan di wilayah pesisir lainnya, sehingga dampaknya tidak hanya melindungi fasilitas umum, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
“Terima kasih kepada pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat. Ini bukti nyata perhatian terhadap kebutuhan masyarakat kecil seperti kami,” tutup Mbah Samin.
Pembangunan tanggul pesisir ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat serta memperhatikan aspek keberlanjutan di wilayah pesisir Kabupaten Pesawaran. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, infrastruktur ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang.